Arsip Penulis: adela

Sapi Jantan Jenis Angus

Gagah Perkasa! Kisah Aplesss, Sapi Jantan Jenis Angus yang Doyan Ngopi & Nonton TV

Fenomena Unik di Peternakan BWF, Desa Watesnogoro

Mojokerto — Siapa sangka seekor sapi bisa menjadi teman nongkrong favorit para pekerja peternakan? Di Dusun Dateng, Desa Watesnogoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, seekor sapi jantan jenis Angus bernama Aplesss mencuri perhatian dengan kebiasaan yang tak lazim: minum kopi dan menonton televisi setiap malam di pos ronda.

Kebiasaan ini tak hanya membuat heboh para pekerja di Peternakan Berkah Wafa Farm (BWF), tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Mojokerto
Mojokerto

Sapi Jantan Jenis Angus Bernama Aplesss Suka Ngopi dan Nonton TV

Kebiasaan minum kopi memang sudah melekat dalam budaya masyarakat Indonesia, terutama di kalangan pria dewasa yang gemar nongkrong di warung. Namun, berbeda dari biasanya, kebiasaan ini kini turut diikuti oleh Aplesss, Sapi Jantan Jenis Angus peliharaan yang sudah jinak dan dilepas tanpa tali di area peternakan.

Berikut beberapa fakta menarik mengenai Aplesss:

  • Setiap malam, Aplesss selalu datang ke pos jaga yang berjarak sekitar 10-20 meter dari kandangnya.
  • Awal mula kebiasaan ngopi dimulai dari ketertarikannya mencicipi sisa kopi di gelas yang ditinggalkan para pekerja.
  • Kini, Aplesss Sapi Jantan Jenis Angus secara aktif meminta kopi saat melihat ada orang di pos jaga.
  • Tak hanya ngopi, sapi hitam ini juga duduk santai menonton televisi bersama para pekerja.
  • Makanan favoritnya saat nongkrong adalah pisang dan sisa makanan ringan yang ada di pos.

Lebih dari Sekadar Sapi Penjaga

Selain memiliki kebiasaan unik, Aplesss juga memiliki peran penting di lingkungan peternakan. Menurut pengakuan Mochammad Zaini (50), salah satu pekerja yang merawat Aplesss sejak lahir, sapi ini juga berfungsi sebagai “detektor alami” untuk mengetahui sapi betina yang sedang birahi — sebuah peran penting dalam proses pembiakan atau breeding.

“Dia memang sudah seperti teman sendiri. Setiap malam dia datang, duduk di depan TV, lalu minta kopi. Yang lucu, kalau tidak diberi, dia bisa ngambek dan merebut gelas dari meja,” ungkap Zaini, Minggu (20/7/2025).

Zaini juga menambahkan bahwa ikatan emosional antara dirinya dan Aplesss terbangun sejak proses kelahiran sapi tersebut, yang ia bantu langsung saat persalinan induknya.

Menghibur dan Menjadi Daya Tarik Tersendiri

Meskipun perilaku Aplesss tergolong tak biasa, kehadirannya justru menjadi hiburan tersendiri bagi para pekerja. Tidak jarang mereka tertawa menyaksikan ulah Aplesss yang mencoba meniru kebiasaan manusia—kecuali menggunakan ponsel, tentu saja.

Beberapa hal menarik yang sering dilakukan Aplesss:

  • Merebut gelas kopi dari tangan pekerja.
  • Mencari pisang atau makanan ringan dari meja pos.
  • Duduk tenang di depan televisi, seolah-olah mengerti isi tayangan.
  • Berinteraksi dengan manusia layaknya hewan peliharaan rumahan.

Simbol Kedekatan Manusia dan Hewan

Fenomena unik ini menggambarkan bahwa interaksi antara manusia dan hewan dapat membentuk perilaku sosial yang tak terduga. Aplesss bukan hanya sekadar ternak, melainkan telah menjadi bagian dari kehidupan sosial para pekerja di peternakan.

Kisah Aplesss memberikan warna baru dalam dunia peternakan Indonesia. Ia tidak hanya menunjukkan kecerdasan seekor sapi, tetapi juga menegaskan bahwa hewan pun bisa merespons lingkungan sosial secara aktif jika dirawat dengan kasih sayang dan kedekatan.

Dari Sapi, Kita Belajar tentang Kebiasaan Sosial

Kisah Aplesss Sapi Jantan Jenis Angus di Mojokerto bukan hanya menghibur, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dalam dunia kerja keras peternakan. Dengan ngopi dan nonton TV, ia membuktikan bahwa hewan pun bisa punya kebiasaan, bahkan hobi, yang menyerupai manusia.

Aplesss mungkin hanya seekor Sapi Jantan Jenis Angus, tapi kisahnya jadi cermin betapa kuatnya ikatan antara manusia dan alam sekitar.

Rekomendasi Teruji Baby Monitor Terbaik untuk Si Buah Hati

Menjadi Mata & Telinga, Rekomendasi Teruji Baby Monitor Terbaik untuk Si Buah Hati

Meninggalkan bayi tidur sendiri tanpa pengawasan baby monitor terbaik? Bagi banyak orang tua, ini seperti mimpi buruk. Sebagai seorang jurnalis sekaligus ibu baru, menemukan baby monitor terbaik menjadi misi krusial saya. Bahkan kini, saat Jasper (14 bulan) tidur siang, rasa was-was muncul tanpa “mata” ekstra mengawasinya. Paranoia? Mungkin. Solusinya? Dua monitor sekaligus: satu terhubung ke aplikasi ponsel, satunya lagi dengan layar khusus – cadangan wajib.

Pengalaman menguji belasan unit, mulai dari kaus kaki pintar Owlet di bulan-bulan awal Jasper, ragam populer VTech, hingga favorit terbaru Nanit, menjadikan saya cukup memahami dunia alat pengawas bayi ini. Teknologi telah melesat jauh dari era monitor sebatas walkie-talkie canggih – meski opsi budget seperti itu masih ada dan bisa diandalkan.

Investasi sedikit lebih besar biasanya menghadirkan fitur seperti lampu tidur built-in, sensor suhu, hingga kemampuan menggerakkan kamera (pan/tilt/zoom) dari jarak jauh. Di kelas premium, tersedia sistem yang mampu memantau pernapasan, membedakan tangisan bayi dari suara latar, bahkan memberikan analisis tidur mendetail bagi para ibu yang menginginkan pengawasan super ketat (saya mengaku termasuk!).

Setelah menjalani uji coba langsung, berikut rekomendasi pilihan teratas, disusul panduan memilih

Rekomendasi Teruji Baby Monitor Terbaik untuk Si Buah Hati
Rekomendasi Teruji Baby Monitor Terbaik untuk Si Buah Hati

Pilihan Baby Monitor Terbaik (Hasil Uji Coba Langsung):

  1. Nanit Pro: Juara keseluruhan (Overall Best) – Fitur analisis tidur canggih & kualitas video tinggi.
  2. Maxi-Cosi See: Nilai terbaik (Best Value) – Kombinasi harga terjangkau & fitur esensial yang solid.
  3. LeapFrog LF2936FHD: Monitor video terbaik (Best Video Monitor) – Layar jernih & responsif.
  4. VTech RM7766 HD: Kamera kamar bayi terbaik (Best Nursery Camera) – Kualitas HD & fitur praktis untuk kamar.
  5. Hubble Connected Nursery Pal: Monitor terbaik untuk bayi (Best Infant Monitor) – Fokus pada kebutuhan khusus bayi baru lahir.

Kiat Ahli Memilih Baby Monitor Terbaik:

Millie Poppins, pakar bayi dan mentor keibuan, membagikan kunci pemilihan:

  1. Audio vs Audio-Video: Putuskan dulu: cukup audio atau butuh video juga?
  2. Konektivitas: Pilih antara kamera yang terhubung ke smartphone (via app) atau yang memiliki parent unit/monitor khusus terpisah.
  3. Jangkauan Sinyal: Krusial! Perhatikan range (jarak maksimal kamera-monitor). Model dengan koneksi langsung (RF) vs Wi-Fi, atau keduanya. Ingat, jangkauan nyata seringkali lebih pendek dari klaim iklan – tembok dan lantai mengurangi kekuatan sinyal. Kualitas Wi-Fi rumah sangat berpengaruh. Jika sinyal Wi-Fi kurang stabil, pilih model yang bisa beroperasi tanpanya.
  4. Daya Tahan Baterai: “Masa pakai baterai yang baik adalah keharusan,” tegas Millie. “Tips utama: isi penuh baterai pertama kali sebelum digunakan, untuk mengoptimalkan masa pakainya dalam jangka panjang.”
  5. Portabilitas: “Saya suka monitor yang mudah dipindahkan, bukan dipasang permanen di dinding. Ini memudahkan pemindahan antar ruang atau bahkan dibawa bepergian,” tambahnya.

Peringatan Penting: Privasi!

Ini mungkin terdengar jelas, tapi sering terlupakan: Anda juga terekam, bukan cuma bayi! Saat Jasper tidur di kamar kami, neneknya kerap mengingatkan bahwa ada live feed dari kamar tidur ke layar dapur. Berhati-hatilah saat berganti pakaian atau berbincang hal pribadi! Kewaspadaan sama berlaku untuk monitor berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna terdaftar mengintip dari mana saja di dunia.